Di usianya ke 18 tahun, Partai Keadilan Sejahtera telah mengalami sebuah metamorfosa yang luar biasa indah. Kesan "keaswajaan" partai ini semakin terlihat jelas pasca beralihnya kepemimpinan majelis syuro dari sebelumnya KH. Hilmi Aminuddin kepada Habib Salim Assegaf Al Jufri. Bukan hanya pengurus partai saja yag terlihat wajah-wajah baru, "wajah" PKS yang sebelumnya terkesan dominan "ke-wahabi-an"nya, berangsur berubah menjadi lebih "aswaja". Salah satu yang berbeda pada pagelaran milad di tahun ini adalah adanya lomba baca kitab kuning yang cenderung identik dengan dunia pesantren. Kitab yang dibaca dalam lomba pun adalah "kitab wajib" bagi kalangan pesantren: Fahul Mu'in. Para qiyadah PKS sepertinya ingin menitipkan pesan khusus pada kader - kadernya, untuk membuka, mebaca, dan mempelajari kitab ini. Penulis yakin, sebagian besar kader PKS di bawah, jarang membaca kitab ini. Jangankan membaca, bahkan kami yakin ada sebagian yang baru mendengar nama kitab ini. (cuma asumsi kok, piss..!!)
Adapun kitab Fathul Mu'in merupakan sebuah kitab yang disusun oleh ulama asal Malabar, India Selatan, yaitu Syeikh Zanuddin Abdul Aziz Al-Malibary. Beliau merupakan seorang ulama yang terkenal sebagai ulama karismatik yang memiliki nalar kritis dalam bidang agama. Selain dari pada ahli fiqih, beliau yang merupakan murid langsung dari Syeikh Ibnu Hajar Al-Haitamy ini terkenal pula sebagai ulama yang ahli dalam bidang tasawwuf, sejarah, serta sastra.
Lomba baca kitab kuning ini meberikan beberapa pesan wa bil khusus kepada kader PKS:
1. wahai kader PKS, jangan menutup diri kalian dengan kalangan pesantren. kalau bisa buatlah pesantren, atau belajarlah ke sana, atau masukkan anak - anak kalian ke pesantren. Karena di sinilah pusat pengkaderan kader - kader pejuang islam yang luar biasa potensial.
2. wahai kader PKS, belajarlah fiqih kepada para imam madzhab, terutama madzhab syafi'i yang dianut mayoritas masyarakat indonesia. Jangan kalian anti madzhab. jangan kalian berpecah hanya karena beda madzhab.
3. Wahai kader PKS, berlapang dada lah kepada asya'iroh dan ajarannya. Jangan mencela dan melabeli mereka dengan label 'sesat'. Mereka adalah pembela ahli sunnah juga sebagaimana kitabnya yang sedang kalian baca saat ini. Pelajarilah dari sumbernya, niscaya kalian akan menemukan keindahan dan kesejukan di dalamnya.
4. Wahai kader PKS, bersihkan hati - hati kalian bersama orang - orang tasawwuf. Jangan kau cibir mereka. ingalah, dari kelompok mereka pulalah islam tersebar di seluruh dunia termasuk di negeri kita tercinta. Pelajarilah dengan hati yang bersih agar bersih pula pandangan kalian kepada mereka.
5. Wahai kader PKS, cintailah para ulama - ulama pesantren, belajarlah ilmu dari mereka. Mereka adalah ulama yang bisa menunjukan kita ke jalan yang lurus. Jangan kau hilangkan adab baik kepada mereka. Sayangi mereka semua.
wallahu a'lam bis showab...
Like the Post? Do share with your Friends.