Dibutuhkan 1000 alasan untuk gagal, namun, hanya dibutuhkan 1 alasan untuk sukses, yaitu TIDAK ADA ALASAN!
Sudah menjadi kebiasaan, alasan selalu menjadi argumen pembenaran di setiap kegagalan dalam mencapai tujuan kita. Celakanya, kita berhenti di sana tanpa ada evaluasi dan perbaikan. Disamping itu, kita selalu mengharap pemakluman atas seribu alasan yang kita ungkapkan. Akhirnya, satu - satunya cara yang instan untuk menyembunyikan kegagalan sekaligus kata penghibur di kala gagal, adalah mengungkapkan sebanyak - banyaknya alasan pembenaran. Kemudian bilang,
"Oh, gak papa, pantas jika gagal! memang kondisinya gini!"
Saya rasa tidak perlu lah, mencontoh salah satu pemimpin negeri ini yang menurut saya terlalu banyak alasan pembenaran atas ketidak mampuannya dalam memimpin. Apalagi ditambah dengan melimpahkan kesalahan kepada bawahan, itu mencerminkan pemimpin yang tidak kompeten dan tidak bertanggung jawab. OK, mungkin ada yang berpendapat, memang pemimpin kan
nggak mungkin mengurusi masalah - masalah teknis dan
remeh seperti itu. OK, mungkin ada yang berargumen memang pemimpin
kan kerjaannya banyak dan
nggak mungkin cek satu per satu kerjaan bawahannya. OK, mungkin ada yang berargumen pemimpin kan juga manusia, normal
dong kalau punya salah!
OK, kalau ia memang mencari pemakluman dari kita, kita maklumi saja lah, sembari didoakan semoga ke depan lebih baik. Terus, jangan dipilih lagi di pereode berikutnya! Kalau ada kesempatan untuk mengganti, ganti dengan yang lebih baik! Kalau pemimpin saja normal jika salah (karena manusia biasa), kita juga normal
dong, jika mengidam - idamkan pemimpin yang lebih amanah, kompeten, bertanggungjawab dan lebih baik!
Sudah lah, wahai pemimpin, lakukan saja semau kalian, kami adalah manusia selemah - lemah iman yang hanya bisa berterak dan mengingkari dengan hati, paling
banter (namun tidak bisa istiqomah) bersuara lantang di jalanan, atau bersuara sunyi melalui tulisan. Hanya itu yang bisa kami lakukan. Anggap saja itu tanda cinta dari kami yang masih peduli dengan kalian wahai pemimpin kami! Sebetulnya, kami sudah terlalu sering mendengar alasan - alasan pembenaran kalian, yang kadang, alasan tersebut terkesan konyol untuk diucapkan oleh pemimpin sekelas kalian.
Sudah
lah, kita rasa cukup meratapi nasib dipimpin oleh kalian. Yang bisa kita lakukan, dan generasi sekarang lakukan adalah, persiapkan benar - benar anak - anak kita. Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat dan itu dimulai dari rumah - rumah kita. Jangan serahkan pendidikan anak kita kepada televisi yang sudah memenuhi rumah kita. Bimbing mereka dengan akhlak yang baik. Jangan serahkan kepada sekolah - sekolah yang minim pendidikan akhlaknya. Bentuk mereka menjadi pemimpin dan pribadi yang bertanggung jawab. Agar tidak muncul lagi generasi 1000 alasan. Dan itu, dimulai dari diri kita sendiri wahai sahabat...
Perubahan tidak perlu menunggu orang lain dan tidak perlu berkata nanti. Karena perubahan itu bisa kita mulai sekarang juga. Dengan merubah kebiasaan - kebiasaan kecil. Dari mana memulainya? Dari kita sediri wahai sahabat.. Mari bersama berjuang. Indonesia sudah terlalu lama menunggu lahirnya generasi yang membawa kejayaan bumi pertiwi. Bukannya kita yang bertanggungjawab atas lahirnya generasi Indonesia di masa depan?
Astaghfirullah, semoga posting ini tidak mengundang kebencian kepada salah seorang di antara kita. Mohon maaf atas segala kata yang mungkin tajam dan menimbulkan luka. Mari brjuang!
Like the Post? Do share with your Friends.