Akhir - akhir ini, fenomena munculnya isu sentimen syiah-sunni semakin menyeruat ke permukaan.Segala hal yang berbau syiah banyak yang menjadi trand topic terutama di media maya. Salah satunya adalah Hadad Alwi dan Sholawat Ya Thoybah yang beliau nyanyikan bersama Sulis di Album Cinta Rasul. Bukan kapasitas saya untuk membahas beliau termasuk Syiah atau bukan. Dan bukan untuk itu tulisan ini hadir. Tulisan ini hadir untuk memberikan wawasan kepada semuanya bahwa, jauh sebelum Ya Thoybah booming oleh Hadad Alwi, Sholawat ini jauh sebelumnya telah marak dilantunkan di pesantren - pesantren. Tentu dengan versi yang lebih lengkap. Jika oleh Hadad Alwi sholawat ini hanya diambil pada pujian terhadap Ali, Hasan dan Husain, maka di Sholawat versi lengkap ini kita melihat bahwa Sholawat ini sejatinya diperuntukkan bukan hanya untuk Ali saja, namun untuk Abu Bakkar, Umar dan Utsman, sehingga kesan Syiah-nya Sholawat ini jadi hilang.
Berikut lirik yang dinyanyikan oleh Hadad Alwi:
Ya Thoybah Ya Thoybah Ya Dawal Ayaana
Isytaqnalik (Wal Hawa Nadaana 2x)
Ya Ali Yabn Abi Tholib Minkumul Masdarul Mawahib
Ya Turo Hal 'Uro Li Haajib 'Indakum (Afdholul Ghilmana 2x)
Asyadil Hasan Wal Husaini Ilanna Biqurrot 'Aini
Ya Syabbal balul Jannataini Jaddukum (Shohibul Qur'ana 2x)
Ya Thoybah Ya Thoybah Ya Dawal Ayaana
Isytaqnalik (Wal Hawa Nadaana 2x)
terjemah dari lirik tersebut adalah:
Wahai Sang penawar.. Wahai Sang Penawar,
Wahai Penyejuk Mata Kami,
Kami Merindukanmu
Dan kecintaanku telah membawaku
Wahai Ali putera Abi Tholib
darimulah sumber keutamaan
aduhai, mungkinkah aku, (mendapatkan petunjukmu)
sementara tirai menghalangiku
sedang disisimulah sebaik-baik tempat pengabdian
Wahai Al-Hasan dan Al-Husain
Cahaya mata Rasul Alloh
Wahai penghulu pemuda sorga
kakekmu penyampai firman Alloh,Al-qur'an
Jikalau ada yang beranggapan bahwa liriknya berbau syiah, saya bisa maklum karena berisi pujian hanya untuk Ali. Tapi coba lihat sholawat ini versi lengkapnya sebagaimana yang dilantunkan oleh Habib Syekh:
Terjemah:
Wahai Sang penawar.. Wahai Sang Penawar,
Wahai Penyejuk Mata Kami,
Kami Merindukanmu (Nabi Muhammad)
Dan Hawa (kecintaanku) telah membawaku (kepadamu)
Junjunganku wahai Abu Bakar Assidiq,
Kecintaan padamu adalah harapanku dihari kiamat
Wahai Umar ra, Kau Habiskan umurmu buat baginya (Nabi Muhammad)
dan juga junjunganku Utsman ra.
Waha Ali kwj, wahai anak Abu Thalib,
darimulah sumber segala anugerah
Apakah terlihat oleh kedua mata,
di sisimu dua pemuda yang terutama
Junjunganku Hasan dan Husain adalah permata buah hati sang Nabi
Wahai pemuda surga, datukmu adalah sang nerima mu’jizat (qur’an)
Shalawat Allah swt, atas beliau yang berbincang dengan kijang
Dan keluarga yang sempurna, serta sahabat yang berkedudukan tinggi.
Lihat perbedaannya kan? Terkait sebab musabab kenapa Hadad Alwi memotong lirik dari lirik aslinya, kita kembalikan kepada niat beliau. Wallahu A'lam bis Showab..
Like the Post? Do share with your Friends.