Pembaca setia…! Dalam perumpamaan bahasa sunda dikenal istilah
nya’ah dulang,
yang apabila diartikan kurang lebih; kasih sayang yang salah kaprah
atau kasih sayang yang berlebihan. Secara umum, kasih sayang seperti ini
diberikan dari seorang nenek atau kakek kepada cucunya. Terlebih ketika
si bocah yang disayangnya itu merupakan cucu pertama.
Tetapi kemudian, kasih sayang yang demikian seringkali menuai permasalahan yang cederung
complicated
bagi pasangan suami istri. Permasalahannya pun beragam. Bahkan yang
lebih dramatis, ada sepasang suami istri yang bersegera untuk mencari
rumah agar si anaknya yang baru satu-satunya itu tidak lagi berada di
bawah naungan sikap nenek kakeknya yang sudah jelas-jelas
over protektive.
Sebetulnya wajar, ketika sepasang nenek kakek memberikan kasih sayang
lebih kepada cucunya. Namun pada faktanya, pro kontra tak mampu
terelakkan. Dan kenapa pro kontra itu muncul? Alasannya adalah karena
idealisme yang perlahan semakin menguat seiring dengan berkembangnya
ilmu-ilmu seputar pengasuhan yang ideal. Dinamika ilmu pengetahuan cukup
berpengaruh dan secara tidak langsung memunculkan sebuah pergeseran
cara pandang para pasangan suami istri (khususnya yang berusia muda)
terhadap konsep pengasuhan buah hati.
Contoh permasalahan yang muncul pun cukup beragam, walaupun pada
prinsipnya tidak keluar dari perasaan KESAL. Beberapa contoh kasusnya
adalah ;
- Ayah bunda berusaha keras mengkondisikan anaknya agar tidak jajan
sembarangan, sementara nenek kakek dengan begitu pragmatisnya menjadikan
jajan ke warung sebagai solusi konkrit.
- Ayah bunda begitu berhati-hati dengan media baik berupa buku maupun
tontonan, sehingga sang anak lebih banyak puasa nonton. Tetapi apa yang
terjadi, nenek dan kakek malah 100% membolehkan nonton. Dan lebih parah
lagi, tayangannya tak dipilah alias bebas tanpa batas.
- Ayah bunda hampir ketat dalam pengelolaan jadwal, seperti jadwal
mandi, jadwal bangun, dll. Sementara kakek nenek, hampir tidak ada rules (aturan) dan cenderung kendor dalam penjadwalan.
- Ketika ayah bunda memberi warning atau mengingatkan dengan
cukup tegas atas perilaku salah yang baru saja diperbuat oleh sang buah
hati, tetapi kakek nenek malah membelanya habis-habisan.
Semakin sering kondisi kontroversi itu muncul, semakin kesal-lah ayah
dan bunda. Dan ketika kekesalan itu tak terkelola dengan bijak, maka
semakin tak menentulah kondisi buah hati Anda. Maka salah satu kewajiban
Anda sebagai orangtua adalah MEMAHAMI. Dan berikut ada 5 buah fakta
terkait kasih sayang nenek kakek yang wajib Anda sadari dan refleksi.
- Kasih sayang nenek kakek itu benar-benar TULUS, apa adanya dan TANPA
PAMRIH. Sedangkan kasih sayang khadimat jelas-jelas memiliki motif
tertentu (kebutuhan finansial), -walaupun sebetulnya tidak bisa
digeneralisir-.
- Kasih sayang nenek kakek tetap saja memiliki unsur-unsur edukasi
yang jelas dan kuat dibanding dengan para khadimat yang notabene low education.
- Kondisi nenek kakek yang cenderung memiliki waktu lebih luang,
membuat buah hati Anda cenderung lebih terperhatikan dalam banyak hal
(makannya, mandinya, kerapiannya, dll) jika dibanding dengan kesibukan
Anda berdua yang kadang-kadang tak ada hentinya.
Naaaah, oleh karena itulah, Anda harus memiliki tips yang tepat untuk
menghadapi gaya pengasuhan nenek kakek yang dalam banyak hal membuat
Anda tidak setuju. Berikut beberapa peringatan yang mudah-mudahan
membuat Anda lebih paham dan tepat dalam penyikapan.
- Hindari sikap reaktif. Berikan lahan kosong pada jiwa Anda untuk
berlapang dada. Karena disadari atau tidak, sikap reaktif Anda terhadap
orangtua atau mertua adalah bagian dari kesalahan besar yang semestinya
dihindari.
- Jangan terlalu mendramatisir masalah. Hadapi semuanya dengan wajar.
Ingat, tak ada hal yang tak bisa dikomunikasikan. Ingat juga, tak ada
perkara yang tak terselesaikan.
- Jangan pernah men-judge bahwa orangtua/mertua Anda itu salah kaprah, negative parenting, atau apapun istilahnya.
- Jangan sekali-kali memisahkan dengan paksa buah hati Anda dari dekapan hangat mereka (nenek-kakeknya).
- Nenek kakek juga manusia. Mereka tak mungkin menjerumuskan.
- Jangan salah sangka. Dibalik semua bentuk kasih sayang yang
berlebihan terhadap cucunya, mereka memiliki pandangan yang sangat awas
terhadap gaya pengasuhan Anda. Jika bentuk-bentuk positive parenting
itu betul-betul Anda ekspresikan kepada buah hati Anda di depan nenek
kakeknya, maka nenek kakeknya pun akan MENDUPLIKASI GAYA PENGASUHAN
ANDA. Mereka akan menduplikasi gaya Anda mulai dari cara menata kalimat,
mengingatkan hal yang tidak benar, menerapkan aturan, dll. Ingat,
KESUNGGUHAN Anda sangat MENENTUKAN pengasuhan terbaik bagi buah hati
Anda.
- Berlombalah dengan orangtua atau mertua Anda. Betapapun besar kasih
sayang mereka terhadap buah hati Anda, namun profil Anda pun tak kalah
meyakinkan dan mengesankan jika Anda mengupayakannya dengan kesungguhan.
Semoga bermanfaat.
Allohu’alam bish showaab.
Sumber: Al Intima
Like the Post? Do share with your Friends.