Menghafal al qur’an merupakan sebuah praktik amal dalam menempuh
jalan panjang menuju Ahlul Qur’an, Huffadz Al Qur’an, seorang penjaga
Kalam Alloh yang menjadi wahyu Nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa
sallam, karena jaminan Alloh pada penghafal al qur’an sangatlah tinggi
yaitu menjadi kerabat (keluarga) alloh dan orang-orang khususNya.
Serentak di seluruh pelosok dunia, berbagai program hifdzul qur’an
(menghafal al qur’an) pun di gelar dari jenjak usia dini hingga orang
tua dan tak ketinggalan di tanah air kita negeri Indonesia. Semarak
menghafal al qur’an menjadi inspirasi tersendiri dalam rangka
mendekatkan diri bermu’asyaroh (berinteraksi) bersama Kitaabulloh.
Strategi 7T dalam usaha menghafal al qur’an diambil dari pengalaman
liburan musim panas tahun lalu oleh beberapa thullabul ‘ilmi (para
penuntut ilmu) yang melawat ke kota Thaif, guna mengikuti
Daurah asy-Syaikh ‘Ali al-‘Utaibi ash-Shoifiyyah fi Hifdzil Quran. Daurah super-duper padat bagi yang berminat menghafal al-Quran.
Daurah ini diadakan setiap tahun di kota ini (Thaif). Mungkin
terkesan lebay bila dikatakan super-duper padat, tetapi memang begitulah
kenyataannya. Agenda harian yang disusun oleh panitia benar-benar penuh
dengan menghafal dan mengulang al-Quran.
Strategi
ini
terbukti
manjur untuk mempermudah
hafalan al-Quran. Saat materi ini disampaikan sewaktu di Thaif, pemateri
telah mengujikan strategi ini ke beberapa anak didiknya, dan hasilnya
memuaskan. Rata-rata seseorang membutuhkan waktu 20-30 menit untuk
menghafalkan satu halaman al-Quran, tetapi setelah mempraktekan strategi
ini, ia hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit.
7T yang dimaksud adalah :
1. Tahyiah (تهيئة) : Persiapan
2. Takhayyul (تخيل) : Berimajinasi
3. Taskhin (تسخين) : Pemanasan
4. Tarkiz (تركيز) : Konsentrasi
5. Tartil (ترتيل) : Baca Perlahan
6. Tikrar (تكرار) : Diulang-ulang
7. Tarabuth (ترابط) : Ikatan
…Strategi ini terbukti manjur untuk mempermudah hafalan al-Quran….
Berikut penjelasannya :
1. Tahyiah (تهيئة) : Persiapan
Persiapan disini mencakup persiapan kondisi diri, tempat, dan waktu. Kondisikan
diri sesiap mungkin untuk mengahafal al-Quran, kosongkan diri dari
hal-hal yang merusak konsentrasi. Kemudian pilih tempat dan waktu yang
tepat.
2. Takhayyul (تخيل) : Berimajinasi
Bagi kamu yang mengerti bahasa arab, maka itu sungguh modal yang
luar biasa untuk bisa mempermudah menghafal al-Quran. Kalau belum, maka
bisa melihat ke terjemahan. Tujuannya adalah untuk memahami apa yang
dihafal. Ketika kamu paham apa yang kamu hafal, maka proses menghafal
pun akan terasa lebih mudah. Memahami apa yang dihafal juga membantu
berimajinasi menemukan penghubung antar ayat, sehingga hafalan menjadi
lebih kokoh.
3. Taskhin (تسخين) : Pemanasan
Saat mulai menghafal, jangan paksakan jumlah yang dihafal. Dalam
mengahafal al-Quran, tidak ada yang mewajibkan kamu memulainya dengan
utuh satu ayat (bila ayatnya panjang). Mungkin kamu bisa memulai dengan
satu baris, atau beberapa kata sebagai pemanasan.
4. Tarkiz (تركيز) : Konsentrasi
Segala pekerjaan membutuhkan konsentrasi agar membuahkan hasil yang
maksimal. Tingkat konsentrasi berbanding lurus dengan kecepatan
menghafal. Semakin kamu konsentrasi, semakin cepat pula hafalan
tersimpan di memori.
5. Tartil (ترتيل) : Baca Perlahan
Eja huruf per huruf. Amati hurufnya satu per satu. Resapi kata per
kata. Baca dengan tenang dan dalam tempo perlahan. Jangan tergesa-gesa.
6. Tikrar (تكرار) : Diulang-ulang
Tingkat hafalan manusia berbeda-beda. Ada yang membutuhkan 1 kali
pengulangan agar hafalannya tertancap di memori. Dan banyak yang
membutuhkan lebih dari 1 kali. Jangan terburu-buru melanjutkan hafalan,
ulang dan ulang terlebih dahulu apa yang sedang dihafal, baru kemudian
lanjutkan.
7. Tarabuth (ترابط) : Ikatan
Temukan korelasi antara ayat per ayat dan halaman per halaman.
Banyak orang yang lupa dimana hafalannya saat pergantian ayat ataupun
pergantian halaman. Ini bisa dikurangi dengan menemukan atau bahkan
dengan menciptakan kaitan ayat atau halaman tadi. Bisa berupa makna
ayat, sebagai contoh bila ayat-ayat yang dihafal menceritakan sebuah
kisah, dan ini banyak ditemukan di al-Quran. Atau bisa dengan melihat
kemiripan kata atau huruf dari pertemuan ayat atau halaman.
…Dengan strategi ini seseorang ia hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit untuk menghafal 1 halaman…
Cara menerapkan Strategi 7T
- Terapkan T1, kondisikan diri, tempat, dan waktu sebaik mungkin.
Bersihkan diri dengan wudhu dan bersiwak atau menggosok gigi. Pilih
tempat yang kondusif untuk menghafal, masjid contohnya. Cari waktu yang
dirasa cocok untuk menghafal, dan setelah waktu sahur atau setelah subuh
adalah contoh waktu terbaik untuk menghafal.
- Dengan T4 dan T5 baca semua ayat dengan perlahan dan penuh konsentrasi.
- Kemudian terapkan T3, sebagai pemanasan, hafalkan ayat pertama.
- Selanjutnya beranjak ke ayat kedua, terapkan T7. Temukan kaitan antar ayat agar mudah diingat. Sebagai contoh : Akhir ayat pertama adalah أَوْ حَدِيْداً , maka ingat kalau ayat yang berikutnya juga diawali kata أَوْ
- Kemudian hafalkan ayat kedua.
- Lalu cari kaitan antara ayat kedua dan ketiga. Bisa dengan
menggunakan T2, pada ayat kedua ada kata مَتَى yang artinya kapan, kata
tanya yang menunjukkan waktu. Maka ingat kalau ayat ketiga dimulai
dengan jawaban yang menunjukkan waktu yaitu يَوْمٓ, yang artinya pada
hari.
- Kemudian hafalkan ayat ketiga.
- Di akhir ayat ketiga dan awal ayat keempat, ada kemiripan huruf,
yaitu ق dan ل pada kata قَلِيْلاً dan وَقُلْ. Jadikan kemiripan ini
sebagai pengingat.
- Kemudian hafalkan ayat keempat.
- Antara ayat keempat dan kelima ada pertalian makna yang bisa
dijadikan pengingat. Ayat keempat, Allah mengingatkan hamba-hambanya
untuk berkata yang baik dan mewaspadai tipuan setan. Dan di ayat kelima
Allah mengingatkan kalau Ia Maha Mengetahui kondisi hamba-hambanya.
- Kemudian hafalkan ayat kelima.
- T7 yang dibisa kita jadikan pengingat antara ayat kelima dan
keenam adalah kemiripan awal ayat meski tidak identik. Yaitu kata
رَبُّكُمْ dan kata وَرَبُّكَ
- Kemudian hafalkan ayat keenam.
- Gunakan imajinasi (T2) untuk mencari ikatan (T7) antara ayat
keenam dan ketujuh. Sebagi contoh, huruf zai ز termasuk huruf yang
sedikit di halaman ini. Maka kaitkan antara 2 ayat ini dengan huruf
tersebut pada kata زَبُوْراً dan زَعَمْتُمْ.
- Kemudian hafalkan ayat ketujuh.
- Ada pertalian makna antara ayat ketujuh dan kedelapan. Dimana 2
ayat ini menceritakan tentang syiriknya orang yang menjadikan perantara
antara dirinya dan Allah, tentu dalam pembahasan tawassul yang
terlarang. Jadikan kaitan makna ini sebagai pengingat.
- Kemudian hafalkan ayat kedelapan.
- Syirik merupakan dosa yang paling besar, dan ayat kesembilan
menceritakan tentang keperkasaan Allah dengan menghancurkan
pemukiman-pemukiman pada hari kiamat. Jadikan kaitan makna ini sebagai
pengingat.
- Kemudian hafalkan ayat kesembilan.
- Setelah semua ayat rampung dihafal, terus ulangi (T6) sampai hafalan kokoh.
Semoga bermanfa’at untuk kaum muslimin…
[Nzal/Tawaashie]
sumber: panjimas
Like the Post? Do share with your Friends.