Berdasar penelitian beberapa psikolog
GENERASI BAHAGIA Itu, generasi kelahiran 1970-1990,
Dan itu adalah kami.
Kami adalah generasi terakhir yang
masih bermain di halaman rumah yg luas. Kami berlari dan bersembunyi
penuh canda-tawa dan persahabatan. Main Petak Umpet, Boy-boynan, gobag
sodor, Lompat tali, Masak-masakan, sobyong, jamuran, putri putri Melati
tanpa peringatan dari Bpk Ibu. Kami bisa memanfaatkan gelang karet, isi
sawo, kulit jeruk, batre bekas, sogok telik mjd permainan yg
mengasyikkan. Kami yg tiap melihat pesawat terbang langsung teriak minta
uang.
Kami generasi yang ngantri di wartel dari jam 5 pagi,
berkirim surat dan menanti surat balasan dg penuh rasa rindu. Tiap sore
kami menunggu cerita radio Brama Kumbara, berkirim salam lewat penyiar
radio. Kamilah generasi yang SD nya merasakan papan tulis berwarna
hitam, masih pakai pensil dan rautan yang ada kaca di salah satunya.
Kamilah generasi yg SMP dan SMA nya masih pakai papan tulis hitam dan
kapur putih. Generasi yang meja sekolahnya penuh dengan coretan
kejujuran kami melalui tulisan Tipe-X putih, generasi yang sering
mencuri pandang teman sekolah yang kita naksir, kirim salam buat dia
lewat temannya dan menyelipkan surat cinta di laci mejanya.
Kami
adalah generasi yang merasakan awal mula teknologi gadget komunikasi
seperti pager, Komputer Pentium jangkrik 486 dan betapa canggihnya
Pentium 1 66Mhz. Kami generasi yang sangat bangga kalau memegang Disket
kapasitas 1.44Mb dan paham sedikit perintah Dos dengan mengetik copy,
del, md, dir/w/p. Kami adalah generasi yang memakai MIRC untuk chatting
dan Searching memakai Yahoo. Generasi bahagia yang pertama mengenal
Nintendo, Game wot yg blm berwarna.
Generasi kamilah yang merekam
lagu dari siaran radio ke pita kaset tape, yang menulis lirik dengan
cara play-pause-rewind, dan memanfaatkan pensil utk menggulung pita
kaset ya macet, kirim kirim salam ama temen2 lewat siaran radio saling
sindir dan bla bla bla, generasi penikmat awal Walkman dan mengenal apa
itu Laserdisc, VHS. Kamilah generasi layar tancap Misbar yang merupakan
cikal bakal bioskop Twenty One.
Kami tumbuh diantara para legenda
cinta spt kla Project, dewa 19, padi, masih tak malu menyanyikan lagu
Sheila on7, dan selalu tanpa sadar ikut bersenandung ketika mendengar
lagu: mungkin aku bukan pujangga, yg pandai merangkai kata.
Kami generasi bersepatu Warior dan rela nyeker berangkat sekolah tanpa sepatu kalau sedang hujan. Cupu tapi bukan Madesu.
Kami adalah generasi yang bebas, bebas bermotor tanpa helm, yang punya
sepeda, sepedanya disewain 200 rupiah /jam,bebas dari sakit leher krn
kebanyakan melihat ponsel, bebas manjat tembok stadion, bebas mandi
dikali disungai dll, bebas manggil teman sekolah dengan nama bapaknya.
Bebas bertanggung jawab.
Sebagai anak bangsa Indonesia, Kami
hafal Pancasila, Nyanyian Indonesia Raya, maju tak gentar, Teks
proklamasi, Sumpah Pemuda, Nama nama para Menteri kabinet pembangunan IV
dan Dasadharma Pramuka dan Nama nama seluruh provinsi di Indonesia.
Kini disaat kalian sedang sibuk2nya belajar dengan kurikulum mu yg
njelimet, kami asik2an mengatur waktu untuk selalu bisa ngumpul reunian
dg generasi kami.
Betapa bahagianya generasi kami
maaf adik2... kalian belajar yg keras ya untuk mendapatkan kebahagian cara kalian sendiri...
Salam sayang dari kami.
sumber:
facebook