Kisah-kisah yang dituturkan para perempuan Rohingya di pengungsian membuat Penggagas Majelis Inspirasi Akhwat Bergerak Peggy Melati Sukma terisak. Dan tangis Peggy pun meledak saat ternyata diantara mereka ada yang hafal al-Quran (hafidzha).
Peggy Melati Sukma jelas tak bisa menahan kesedihannya saat bersua dengan para muslim Rohing di Aceh. Tuturan salah satu pengungsi atas deritanya sebagai warga yang terusir dari tanah kelahirannya, membuat Peggy tersentuh. Dipeluknya wanita Rohingya yang bertutur dengan berurai air mata.
Peggy menyambangi tiga posko kemanusian ACT yang menampung ribuan muslim Rohingya di Aceh, Rabu 27-28 Mei 2015.Tanpa menghiraukan rasa lelah setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta. Kunjungan pertama adalah di lokasi pengungsi Rohingya di Lhoksukon Aceh Utara.
Meski terkendala dalam komunikasi bahasa. Peggy tak sedikitpun melewatkan rangkaian cerita dari para pengungsi wanita dan anak-anak Rohingya. Kendati para pengungsi mungkin tak kenal dengan Peggy, mereka nampak senang saat bersua dengan Peggy. Sangat mungkin, para pengungsi itu menyadari wanita cantik berhijab hitam tentulah bukanlah orang sembarangan. Terlebih sejumlah jajaran Dinkes Kota Langsa dan sejumlah wartawan.
Peggy pun tak sungkan untuk menggendong beberapa anak Rohingya yang sesekali mendekatinya.
Pertemuan dramtik terjadi saat Peggy bertemu dengan Subiah. Airmata Peggy pun mengalir deras saat mengetahui muslimah Rohingya ternyata seorang hafidzah 30 Juz Al-Qur'an. Kepada Peggy, Subiah menuturkan tentang perjuangannya dalam menghafal Al-Qur'an yang ia lakukan secara bersembunyi selama hidup di Myanmar. Sebelum beranjak Subyah pun sempat melantunkan beberapa ayat hafalannya yang ditutup dengan berdoa mengharap keselamatan, kehidupan yang lebih baik bagi seluruh muslim Rohingya dimanapun mereka berada.
sumber: act
Like the Post? Do share with your Friends.