Tak terasa kita sudah berada di hadapan bulan agung dan mulia. Bulan
yang dirindukan kedatangannya oleh para kekasih Allah SWT. Dan hanya
kekasih Allah-lah yang merindukan bulan mulia ini.
Yang tidak pernah merindukannya tidak akan pernah merasa perlu untuk
menyambutnya. Yang tidak rindu untuk menyambutnya tidak akan bisa
memuliakannya. Dan yang tidak memuliakannya tidak akan dimuliakan oleh
Allah SWT.
Jangan ada yang tertinggal di antara kita di bulan suci Ramadhan dari
rombongan orang-orang pilihan Allah SWT. Jangan tunda esok hari, akan
tetapi sekarang dan saat inilah waktunya kita untuk mempersiapkan diri
menyambut bulan Ramadhan. Mengatur waktu kegiatan yang akan kita
laksanakan di hari-hari Ramadhan. Kapan kita bekerja dan kapan kita
beribadah. Jadwal harus kita buat atas dasar kerinduan kepada Allah
SWT.
Mari kita sadari bahwa bulan ramadhan ini adalah bulan mulia bulan
Allah SWT melipat-gandakan pahala amal kebaikan yang kita lakukan. Yang
tidak menyadari kedatangan dan kemuliaan bulan Ramadhan ia akan keluar
dari Ramadhan seperti orang yang tidak pernah memasuki bulan Ramadhan.
Tidak mendapatkan pengampunan dan kemuliaan dari Allah SWT. Itulah
orang-orang celaka yang pernah disebutkan oleh Rasululloh SAW.
Dan disaat kita sudah memasuki bulan Ramadan nanti, senantiasa
hadirkanlah kemuliaan Ramadhan di hati kita dalam segala aktivitas
kita. Kita perbanyak untuk bisa beri’tikaf di masjid. Jika kita
tergolong orang yang sibuk dengan pekerjaan di pasar atau di kantor,
jadikanlah sepanjang kita di dalam tugas pekerjaan tersebut senantiasa
dalam dzikir kepada Allah SWT.
Hal lain yang harus kita persiapkan untuk menyambut ramadhan adalah
persiapan hati yang lapang kepada sesama. Lebih khusus adalah kepada
orang tua, suami, istri, kerabat dekat dan tetangga. Kelapangan dada itu
adalah kunci untuk mewujudkan keindahan kita dalam beribadah dibulan
Ramadhan. Adanya rasa saling mencintai karena Allah SWT baik itu antara
suami istri, tetangga atau yang lainnya. Hal ini akan mempermudah untuk
melakukan amal baik bersama dalam kebersamaan.
Kedengkian hanya akan menghadirkan gunjingan dan kebencian yang akan
menjadikan hidup ini tidak nyaman. Lapar dan dahaga di siang hari bulan
Ramadhan akan semakin terasa berat jika dibarengi dengan hati yang
saling membenci dan permusuhan.
Alangkah tepatnya jika bulan ramadhan kita jadikan bulan untuk
memulai segala keindahan dan mengakhiri segala kebencian dan permusuhan.
Wallahu a’lam bishshowab
sumber: Buya Yahya
ilustrasi: google.com
Like the Post? Do share with your Friends.